Minggu, 23 September 2012

Mind Map (Peta Pikiran)


A.    Mengenal Otak Manusia
Otak merupakan salah satu organ manusia yang sangat penting dan vital. Meski beratnya hanya sekitar 1,75 kg tapi tanpa otak manusia tidak berdaya. Jika otak kehilangan fungsinya pada bagian- bagian tertentu, maka fungsi kita sebagai manusia pun dapat berubah. Meskipun hanya 2% dari keseluruhan berat badan, tapi  otak menerima hampir 20% pasokan darah yang kaya akan oksigen. Ketika pasokan darah ini mengalami gangguan untuk sampai ke otak, maka sel-sel dalam otak juga ikut mengalami kerusakan. Salah satu akibat yang ditimbulkan adalah stroke yaitu penyakit yang mengakibatkan kelumpuhan pada penderitanya. Hal ini karena pembuluh darah dalam otak pecah atau terganggu.
Sejak zaman dahulu manusia telah mempelajari otak. Catatan yang paling tua mengenai otak diketahui dari peradaban Sumeria Kuno sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Selama berabad- abad manusia menganggap otak sebagai seonggok benda berwarna kelabu yang tidak berstruktur dan tidak berkarakter. Namun anggapan ini mulai sirna seiring perkembangan mikroskop yang semakin canggih. Para ilmuwan mengamati dan menemukan bahwa ternyata otak manusia terdiri dari jutaan bahkan milyaran sel saraf yang disebut neuron. Neurons are the basic units of structure and function in the nervous system atau neuron adalah unit yang paling utama dari struktur dan fungsional sistem saraf.

Neuron terdiri atas badan sel (cell body) yang pada bagian pusatnya disebut nucleus. Lengan yang bercabang- cabang disebut dendrite, fungsinya menerima rangsangan berupa informasi yang kemudian diubah menjadi impuls. Sedangkan lengan yang terpanjang pada sel disebut akson fungsinya meneruskan impuls.
Saat rangsangan diterima oleh dendrite, rangsangan tersebut kemudian diubah menjadi impuls saraf. Impuls akan berjalan melewati badan sel kemudian berjalan menuruni akson melalui selubung myelin. Myelin adalah bagian dari sel saraf yang fungsinya memperlancar perjalanan impuls (elektromagnetik biokimia) antar neuron. Impuls selanjutnya akan melepaskan ratusan ribu bola kecil (vesikel) yang mendarat pada punggung dendritik. Hubungan atau kontak antara ujung akson sel yang satu dengan punggung dendritik sel yang lain dinamakan synaps atau sinapsis. Oleh seorang ahli saraf berkebangsaan Perancis menyebutkan bahwa jumlah synaps atau sinapsis pada otak manusia dewasa  mencapai 1-5 quadrillion (1 quadrillion= 1000 milyar). Subhanallah. Selanjutnya, vesikel tadi kembali diterima dendritik dan diubah menjadi impuls untuk kemudian kembali berjalan menuruni akson dan membentuk synaps. Demikian seterusnya hingga menciptakan jala- jala pikiran yang begitu rumit. Jala- jala tadi dinamakan mind map atau peta pikiran fisik internal otak manusia.
Sekarang anda sudah mulai memahami bagaimana otak memetakan setiap pikirannya sendiri. Jadi mind map yang anda buat pada kertas sebenarnya mencerminkan mind map fisik internal otak anda atau dengan kata lain mind map sesuai dengan cara kerja alami otak manusia.

B.     Apa itu Mind Map
Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi dari luar ke dalam otak dan mengambil informasi dari dalam ke luar otak. Mind map membantu anda memberikan kebebasan kepada otak untuk lebih leluasa, membuka imajinasi, sehingga tercipta lebih banyak ide dalam pikiran anda. Mind map membantu anda dalam merencanakan sesuatu seperti liburan, pernikahan sampai pada saat anda ingin presentasi atau tampil berbicara di depan umum. Karena saat membuat mind map, anda sendiri yang mengelompokkan informasi, membuat hubungan atau asosiasi dalam kepala anda sehingga anda akan lebih mengerti dan mudah mengingat informasi dalam mind map yang anda buat.


Mind map pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh seorang ahli pengembangan potensi dan motivasi dari Inggris, Tony Buzan. Awalnya Tony Buzan tergelitik untuk mengamati perkembangan teknologi komputer. Namun, Buzan melihat bahwa kemampuan manusia jauh lebih dahsyat karena mampu menciptakan komputer. Hal ini membuat Tony Buzan semakin tertarik untuk mengeksplorasi daya pikir manusia dengan merekayasa model pengembangan yang disebutnya pemetaan pikiran (mind mapping). Menurut Buzan, mind map dapat memaksimalkan potensi pikiran manusia secara simultan menggunakan otak kiri dan otak kanan.
Jika kita kembali melihat sistem pendidikan saat ini, lebih cenderung memilih keterampilan- keterampilan otak kiri seperti matematika, bahasa dan ilmu pengetahuan dari pada seni, musik dan pengajaran- pengajaran lain yang sifatnya lebih kepada kreatifitas yang merupakan wilayah dari otak kanan. Ketika seseorang hanya lebih fokus pada salah satu sisi otaknya, maka ia akan mengurangi dialog antara kedua belahan otak kiri dan kanan. Selain itu, mengurangi kinerja keseluruhan dari otak.
Seseorang yang sering mengandalkan tugas- tugas yang hanya melibatkan salah satu belahan otak, akan membuatnya semakin tersangkut pada pola pikir tertentu dan akan lebih sulit mengembangkan potensinya sebesar- besarnya. Karena semakin sering anda mengulang pola pikir atau perilaku tertentu, maka akan semakin mudah otak berpikir dengan cara seperti itu lagi. Anda hanya semakin mengukuhkan dominasi sisi otak tersebut. Jadi melalui mind map, membantu anda menggunakan otak secara simultan.
Sebenarnya cara berpikir manusia didasarkan pada dua prinsip, yaitu prinsip sinergi dan pengulangan. Prinsip sinergis otak bahwa otak mampu menciptakan dirinya sendiri. Ketika kita memikirkan sesuatu itu adalah mutlak milik kita, bagaimana otak kita membuat lompatan pengertian dan imajinasi yang besar melalui asosiasi, otak mampu menggandakan dirinya sendiri, sehingga tercipta lebih banyak ide dalam pikiran kita.
Prinsip pengulangan, “ala bisa karena biasa” merupakan istilah yang sering sekali kita dengar. Semakin sering kita melakukan sesuatu, maka akan semakin mudah kita melakukannya. Begitupun dengan otak manusia, semakin sering kita menggunakan otak untuk memikirkan sesuatu maka semakin mudah untuk otak memikirkannya. Jadi ketika anda mengulang sebah pola pikir tertentu, anda akan semakin kuat merumuskan peta pikiran atau mind map dalam kepala anda, atau dengan kata lain pengulangan adalah alat yang esensial untuk memperkuat mind map dalam benak anda. Mind map menyerupai bentuk pola- pola pikir manusia, sehingga tindakan menggambarkannya adalah pengulangan yang alami dan akan lebih mudah diingat.

C.     Manfaat Mind Map
1.      Fokus
Memungkinkan untuk lebih fokus pada permasalahan tertentu. Mind map membantu seseorang melihat pokok permasalahan secara keseluruhan dan melihat bagaimana hubungannya satu sama lain.
2.      Ingat
Memudahkan mengingat informasi yang kompleks. Ketika membuat mind map, anda sendiri yang mengelompokkan informasi sesuai dengan cara anda berpikir, cara anda mengingat dan membuat hubungan atau asosiasi terhadap subjek yang sama atau berbeda.
3.      Kreatif
Merangsang sisi kreatif karena dalam mind map menggunakan gambar/ simbol, warna, dan garis lengkung. Mind map bukan hanya sekedar catatan tapi juga merupaka karya seni yang indah jika anda kreatif.
4.      Simple
Mind map dapat memuat secara keseluruhan aspek permasalahan hanya dengan sehalaman kertas. Sedangkan pada metode pencatatan tradisional, bisa mencapai 2-3 lembar. Saat membuat catatan konvensional pun, anda akan lebih sulit membuat hubungan yang logis dan teratur, tidak seperti saat anda membuat mind map.
5.      Simultan
Mind map melibatkan kedua belahan otak secara simultan. Mind map menggunakan gambar, warna dan imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka, logika (wilayah otak kiri).
6.      Sinergis
Cabang utama dalam mind map akan membentuk anak cabang yang lain, ini secara tidak langsung mendorong anda menciptakan lebih banyak ide dalam setiap pikiran ke dalam mind map yang anda buat.


 D.    Langkah- Langkah Membuat Mind Map


1.      Gunakan KERTAS polos tidak bergaris dengan ukuran yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar (A4). Pastikan posisi kertas horizontal (landscape).
2.      Mulailah pada bagian TENGAH.
Memulai dari tengah memungkinkan otak untuk menyebar ke segala arah. Saat anda mengambil sebuah gambar dengan kamera tentu anda membidiknya ke tengah. Hal ini karena sesuatu yang berada di tengah lebih menarik mata dan otak untuk pertama kalinya.
3.      Gunakan GAMBAR/ SIMBOL untuk ide utama.
Gambar/ simbol mewakili kata kunci atau keywords yang anda temukan. Saat menggambar, anda akan mengaktifkan otak kanan selain itu otak akan segera menyeimbangkan beban yang diterima otak kiri. Keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri adalah cara terbaik untuk berkonsentrasi.
4.      Gunakan WARNA.
Warna sama menariknya dengan gambar, membuat mind map lebih hidup dan menambah energi kepada pemikiran kreatif dan menyenangkan.
5.      Hubungkan CABANG UTAMA KE GAMBAR PUSAT.
Inti mind map adalah terbentuknya asosiasi karena otak manusia berkerja berdasarkan asosiasi. Otak senang mengaitkan 2-3 hal sekaligus sehingga anda lebih mudah mengerti dan mengingat. Pastikan untuk menggunakan warna yang berbeda pada setiap cabang agar memudahkan anda mengelompokkan informasi.
6.      Gunakan GARIS MELENGKUNG.
Garis lurus membosankan otak. Buatlah cabang melengkung dan menyempit pada bagian ujungnya (mind map= pohon yang rantingnya bercabang- cabang). Usahakan setiap cabang menyebar ke segala arah sehingga tampak indah dan seimbang dengan tata ruang kertas yang anda gunakan.
7.      Gunakan KATA KUNCI dan GAMBAR (bila perlu) untuk setiap garis.
Kata kunci/ gambar adalah seperti penggandaan menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Sehingga menciptakan lebih banyak pikiran dan ide baru. Terkadang kata kunci yang kita temukan bisa kita lupakan, namun gambar yang kita buat sendiri akan lebih sulit untuk dilupa. Hal ini karena otak memiliki kemampuan alami untuk pengenalan visual apa lagi gambar. Ingat, gambar bermakna seribu kata.

Sumber:
Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Retno, Dyah. 2011. Cara Instan Melatih Daya Ingat. Jakarta: Agogos Publishing.

Sabtu, 16 Juli 2011

KEANEKARAGA­MAN HAYATI


KEANEKARAGA­MAN HAYATI

1.        Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan/totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem yang merupakan dasar kehidupan.

2.        Macam-Macam Keanekaragaman Hayati
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi atas tiga tingkat, yaitu:
A.       Keanekaragaman  Gen
Seluruh organisme memiliki kerangka dasar komponen sifat menurun, yang mengatur tata cara penurunan sifat organisme, yang disebut sel.
Setiap individu makhluk hidup mempunyai kromosom yang tersusun atas benang-benang pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti sel. Sehingga seluruh organisme yang ada di permukaan bumi ini mempunyai kerangka dasar komponen sifat menurun yang sama. Kerangka dasar tersebut tersusun atas ribuan sampai jutaan faktor menurun yang mengatur tata cara penurunan sifat organisme. Walaupun kerangka dasar gen seluruh organisme sama, namun komposisi atau susunan, dan jumlah faktor dalam kerangka bisa berbeda-beda. Perbedaan jumlah dan susunan faktor tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen. Di samping itu, setiap individu memiliki banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang semakin banyak variasinya. Karena pada saat persilangan akan terjadi penggabungan gen-gen individu melalui sel kelamin. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi.
Misalnya :
Tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga.

Dalam perkembangannya, faktor penentu tidak hanya terdapat pada gen saja (genotip), melainkan ada juga faktor lain yang berperan mempengaruhi keanekaragaman hayati ini, yaitu lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu merupakan interaksi antara gen dengan lingkungan. Dua individu yang memiliki struktur dan urutan gen yang sama, belum tentu memiliki bentuk yang sama pula karena faktor lingkungan mempengaruhi penampakan (fenotipe) atau bentuk.
Misalnya :
Orang yang hidup di daerah pegunungan dengan orang yang hidup di daerah pantai memiliki perbedaan dalam hal jumlah eritrositnya. Jumlah eritrosit orang yang hidup di daerah pegunungan lebih banyak dibanding yang hidup di pantai disebabkan adaptasi terhadap kandungan oksigen di lingkungannya. Di daerah pegunungan lebih rendah kandungan oksigennya dibandingkan di daerah pantai. Sehingga fenotipe pipi orang pegunungan umumnya lebih kemerahan dibanding orang pantai.
B.       Keanekaragaman Species (Jenis)
Menunujukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antarjenis dalam satu keluarga. Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen.
Misalnya :
Keluarga kacang-kacangan : kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, dsb.
C.       Keanekaragaman Ekosistem
Setiap makhluk hidup hanya akan tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang sesuai. Antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang dinamis. Perbedaan kondisi komponen abiotik pada suatu daerah menyebabkan jenis yang dapat beradaptasi dengan lingkungan berbeda.
Misalnya :
Ekosistem gurun, hutan hujan tropis, sawah, air tawar, laut. Masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. Seperti, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dst.

D.       Keanekaragaman Bioma
Bioma dapat dairtikan sebagai macam komunitas utama yang terdapat pada suatu daerah yang dapat dikenal berdasarkan fisiognomi (kenampakan). Sifat dan karakteristik suatu bioma merupakan fungsi iklim (suhu, curah hujan, cahaya dan tanah).
Garis pembatas atau pemisah antara dua bioma walaupun tidak jelas, disebut ecotone. Ekoton ditempati oleh tumbuhan dan hewan yang khas. Biorna-bioma umumnya ditentukan oleh vegetasi atau tumbuhan yang dominan. Hal ini cenderung mencermikan iklim yang umum dari area tersebut.
Berikut ini beberapa bioma utama, yaitu:
1)         Bioma Gurun dan Setengah Gurun
Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
Ciri-ciri:
1.         Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
2.         Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
3.         Kelembaban udara sangat rendah
4.         Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siangdapat mencapai 45°C, malam dapat turun sampai 0°C)
5.         Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Lingkungan biotik:
ü  Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
ü  Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
2)         Bioma Padang Rumput

Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
1.         Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2.         Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3.         Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
ü  Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
ü  Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru di Australia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
3)         Bioma Savana

Bioma savana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, savana dibedakan menjadi dua, yaitu savana murni dan savana campuran.
a.         Savana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis tumbuhan saja.
b.         Savana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis pohon.
4)         Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma hutan hujan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
1.         Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
2.         Matahari bersinar sepanjang tahun.
3.         Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
4.         Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Lingkungan Biotik :
ü  Flora: pada bioma hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, Paku Sarang Burung.
ü  Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan, kucing hutan, macan tutul.
5)         Hutan Musim

Di daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.
Ciri tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim:
Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering dan keadaan basah pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas, sebaliknya saat musim hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan rusa, babi hutan, harimau.
6)         Hutan Lumut
Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut karena vegetasi yang dominan adalah tumbuhan lumut. Lumut yang tumbuh tidak hanya di permukaan tanah dan bebatuan, tetapi mereka pun menutupi batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut, yang tumbuh tidak hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh lumut. Sepanjang hari hampir selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan suhu rendah menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.
7)         Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)

Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
1.         Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
2.         Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi
3.         Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
8)         Bioma Hutan Taiga / Hutan Homogen 
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciri :
1.         Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
2.         Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
3.         Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
4.         Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
9)         Bioma Hutan Tundra
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
Ciri-ciri:
1.         Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
2.         Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
3.         Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub).
10)       Hutan Bakau / Mangrove
Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau (Rhizophora sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera).
Ciri-ciri:
1.         Kadar garam air dan tanahnya tinggi.
2.         Kadar O2 air dan tanahnya rendah.
3.         Saat air pasang, lingkungannya banjir, saat air surut lingkungannya becek dan berlumpur.
Dengan kondisi kadar garam tinggi, menyebabkan tumbuhan bakau sukar menyerap air meskipun lingkungan sekitar banyak air, keadaan ini dikenal dengan nama kekeringan fisiologis. Untuk menyesuaikan dengan lingkungan tersebut tumbuhan bakau memiliki dedaunan yang tebal dan kaku, berlapiskan kutikula sehingga dapat mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar.
Untuk menyesuaikan diri dengan kadar O2 rendah, tumbuhan bakau memiliki akar nafas yang berfungsi menyerap O2 langsung dari udara. Agar individu baru tidak dihanyutkan oleh arus air akibat adanya pasang naik dan pasang surut terutama pada bakau kita dapati suatu fenomena yang dikenal dengan nama VIVIPARI yang artinya adalah berkecambahnya biji selagi biji masih terdapat dalam buah, belum tanggal dari pohon induknya, dapat membentuk akar yang kadang-kadang dapat mencapai 1 meter panjangnya.
Jika biji yang sudah berkecambah tadi lepas dari pohon induknya maka dengan akar yang panjang tersebut dapat menancap cukup dalam di dalam lumpur, sehingga tidak akan terganggu dengan arus air yang terjadi pada gerakan pasang dan surut.
Hutan bakau di Indonesia terdapat di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai barat dan selatan Kalimantan dan sepanjang pantai Irian, di Pulau Jawa hutan bakau yang agak luas masih tersisa di sekitar Segara Anakan dekat Cilacap yang merupakan muara sungai Citanduy.
Jenis-jenis hewan yang dapat ditemukan dalam lingkungan hutan bakau terutama adalah ikan dan hewan-hewan melata (buaya, biawak) dan burung-burung yang bersarang di atas pohon-pohon bakau.

DAFTAR PUSTAKA

Guru Mata Pelajaran Biologi, 2007, LKS Biologi SMA Kelas X Semester Dua, Makassar : Pengurus MGMP – Biologi SMA/MA Kota Makassar